Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau
dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai
aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah
faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen.
Nilai PDRB Kabupaten Magelang atas
dasar harga berlaku pada tahun 2023 mencapai 40,68 triliun rupiah. Secara
nominal, nilai PDRB ini mengalami kenaikan berkisar 3,25 triliun rupiah
dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 37,43 triliun rupiah. Naiknya
nilai PDRB ini dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha
dan adanya inflasi.
Berdasarkan harga konstan 2010, angka
PDRB juga mengalami kenaikan, dari 24,95 triliun rupiah pada tahun 2022 menjadi
26,21 triliun rupiah pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa selama 2023,
Kabupaten Magelang mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 5,04 persen. Lebih
lambat dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan PDRB tersebut murni disebabkan oleh
meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha, tidak dipengaruhi oleh
inflasi.
Selama lima tahun terakhir
(2019-2023), struktur perekonomian Kabupaten Magelang didominasi oleh 5 (lima)
kategori lapangan usaha, di antaranya: Industri Pengolahan; Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor; Konstruksi; dan Jasa Pendidikan. Peranan terbesar dalam
pembentukan PDRB Kabupaten Magelang pada tahun 2023 dihasilkan oleh lapangan
usaha industri pengolahan, yaitu 23,68 persen (meningkat dari 23,05 persen di
tahun 2022). Selanjutnya lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan
sebesar 19,45 persen (turun dari 20,01 persen di tahun 2022), disusul oleh
lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor
sebesar 13,23 persen (menurun dari 13,27 persen di tahun 2022). Berikutnya,
lapangan usaha Konstruksi sebesar 9,74 persen (naik dari 9,69 persen di tahun
2022) dan lapangan usaha Jasa Pendidikan sebesar 5,79 persen (turun dari 6,01 persen
di tahun 2022).
Di antara kelima lapangan usaha
dominan, hanya industri pengolahan saja yang peranannya terlihat meningkat dari
tahun ke tahun. Peranan kategori pertanian dan jasa pendidikan kontribusinya
cenderung menurun, sedangkan untuk konstruksi dan Perdagangan mengalami
fluktuasi. Sementara itu, peranan lapangan usaha lainnya, masing-masing kurang
dari 5 persen.
Salah satu penyebab menurunnya peranan
pertanian, kehutanan dan perikanan adalah berkurangnya luas lahan pada lapangan
usaha tersebut. Rendahnya kenaikan harga produk lapangan usaha tersebut
dibandingkan produk lain juga menjadi penyebab turunnya peranan lapangan usaha
pertanian, kehutanan dan perikanan.
Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Kabupaten Magelang pada tahun 2023 meningkat sebelumnya. dibandingkan Peningkatan tahun-tahun tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi. Nilai PDRB Kabupaten Magelang tahun 2023 atas dasar harga konstan 2010, mencapai 26,21 triliun rupiah. Angka tersebut meningkat dari 24,695 triliun rupiah pada tahun 2022. Dengan kata lain selama tahun 2023 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04 persen.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai
oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, yaitu sebesar 9,48
persen. Dari 17 lapangan usaha ekonomi yang ada, tidak terdapat lapangan usaha
yang mengalami kontraksi ekonomi, seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan
positif. Namun demikian, untuk lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
mengalami pertumbuhan yang sangat kecil yaitu 0,99 persen. Untuk lima belas
Lapangan usaha yang lain mengalami kenaikan di atas dua persen.
Lima belas lapangan usaha lainnya yang
mengalami pertumbuhan positif di atas dua persen tersebut adalah: lapangan
usaha Transportasi dan Pergudangan 7,04 persen; Industri Pengolahan 6,80
persen; Informasi dan Komunikasi 6,38 persen; Jasa Lainnya 6,57 persen;
Konstruksi 5,97 persen; Administrasi Pemerintahan; Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib 5,77 persen; Jasa Perusahaan 5,37 persen; Real Estate 4,70 persen;
Perdagangan Besar dan Eceran: Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4,60; Jasa
Pendidikan 4,44 persen; Pertambangan dan Penggalian 4,35; Jasa Kesehatan dan
Kesehatan Sosial 4,32 persen; Jasa Keuangan dan Asuransi 3,89 persen;
Pengadaaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 3,23 persen,
Pengadaan Listrik dan Gas 2,47.