“Bencana alam tercatat sebanyak 480 kejadian di Kabupaten Magelang sepanjang tahun 2020”
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.Definisi tersebut
menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia.
Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan
mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.
Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan,
dan tanah longsor. Kejadian bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten
Magelang meliputi tanah longsor, cuaca ekstrim, kebakaran, gunung meletus,
kekeringan, angina kencang dan banjir.
Dari
grafik diatas menggambarkan jumlah kejadian bencana lama di Kabupaten Magelang
selama tahun 2020. Bencana tanah longsor menjadi bencana yang paling sering
terjadi dengan jumlah 264 kejadian, disusul angin kencang sebanyak 105 kejadian
dan banjir terjadi sebanyak 3 kali. Kejadian bencana hidrometeorologi ini
terjadi hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang, dikarenakan
Kabupaten Magelang memiliki musim penghujan yang lebih lama ditambah lagi
dengan adanya fenomena La Nina di akhir tahun yang dapat meningkatkan
akumulasi curah hujan yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi
menjadi semakin sering terjadi.
Menurut
BMKG, musim hujan tahun 2020/2021 diwarnai oleh fenomena iklim global La Nina
yang terjadi sejak awal Oktober 2020 dan diperkirakan berlangsung hingga April
2021 dengan intensitas La Nina lemah hingga moderat. Terkait dengan hal itu,
diperkirakan Kabupaten Magelang akan mengalami curah hujan di atas normal pada
musim hujan 2020/2021. Fenomena La Nina dapat menimbulkan dampak
terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin
kencang, dan angin puting beliung.
Hal
yang menjadi faktor penyebab lain adalah topografi wilayah Kabupaten Magelang
yang beragam. Secara umum Kabupaten Magelang memiliki Topografi datar 8.599 Ha,
bergelombang 44.784 Ha, curam 41.037 Ha dan sangat curam 14.155 Ha. Terletak di
ketinggian antara 200 – 1300 mdpl dengan ketinggian rata-rata 360 mdpl.
Morfologi berbentuk basin (cekungan) yang dikelilingi 5 gunung (Merapi,
Merbabu, Andong, Telomoyo, dan Sumbing) dan 1 pegunungan yakni Pegunungan
Menoreh memanjang dari selatan (Kecamatan Borobudur) hingga barat daya
(Kecamatan Salaman) wilayah. Kondisi demikian memicu banyaknya kejadian tanah
longsor di Kabupaten Magelang.