Pada
September 2022, gabungan enam kota di Jawa Tengah mengalami Inflasi sebesar
1,19 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,78. Dari enam kota
IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di
Kota Kudus sebesar 1,65 persen dengan IHK sebesar 112,50 diikuti oleh Kota
Surakarta sebesar 1,30 persen dengan IHK sebesar 114,27; Kota Purwokerto
sebesar 1,15 persen dengan IHK sebesar 113,17; Kota Semarang sebesar 1,13
persen dengan IHK sebesar 112,40; Kota Cilacap sebesar 1,11 persen dengan IHK
sebesar 112,53; dan inflasi terendah terjadi di Kota Tegal sebesar 1,09 persen
dengan IHK sebesar 113,84.
Inflasi
terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian
besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 8,63
persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,39 persen;
kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,34 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen; kelompok pendidikan
sebesar 0,23 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen; dan
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,08 persen. Kelompok
pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok rekreasi, olahraga,
dan budaya sebesar -0,86 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar
-0,15 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar
-0,05 persen.
Penyebab
utama inflasi September 2022 adalah kenaikan harga bensin, beras, solar,
angkutan antar kota, dan kontrak rumah. Penahan utama inflasi adalah penurunan
harga angkutan udara, bawang merah, daging ayam ras, emas perhiasan, dan
bioskop.
Tingkat inflasi tahun kalender September 2022 sebesar 5,11 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 6,40 persen.
Inflasi Gabungan Enam
Kota IHK di Jawa Tengah, September 2022 (2018=100)