Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro ekonomi
untuk mengetahui kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Pertumbuhan
ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah
selama kurun waktu tertentu.
Dari tahun 2017 sampai dengan 2019, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang berada pada kisaran 5,28% - 5,5%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Pada tahun 2020, karena adanya pandemi Covid maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang mengalami kontraksi sebesar 1,68%, Provinsi Jawa Tengah mengalami Kontraksi sebesar 2,65 %, sedangkan Nasional mengalami kontraksi sebesar 2,07%. Pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang kembali naik pada angka 3,48%.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota se-eks Karesidenan Kedu, mengalami pertumbuhan tertinggi selama dua tahun, yaitu tahun 2016 dan 2017. Kota Magelang menikmati pertumbuhan tertinggi pada tahun 2018 dan Kabupaten Wonosobo pada tahun 2019. Karena Pandemi Covid tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magelang mengalami kontraksi sebesar -1,68%. Pada tahun 2021 perekonomian Kabupaten Magelang mulai bangkit kembali, terutama ditopang sektor industri dan sektor pertanian.
Pertumbuhan terjadi pada hampir semua sektor. Sektor dengan
pertumbuhan paling tinggi adalah perdagangan yang tumbuh sebesar 6,95% disusul
sektor konstruksi dengan laju pertumbuhan 6,74%. Satu-satunya sektor yang
mengalami kontraksi adalah administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan
sosial wajib sebesar -1,18%.
Tabel Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Magelang Tahun 2017 – 2021:
Sumber: BPS Kabupaten Magelang, 2021