Perekonomian
Kabupaten Magelang pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,46 persen. Kondisi
ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Kabupaten Magelang mulai stabil setelah
masa pandemi Covid-19. Hanya satu kategori usaha yang mengalami kontraksi
sebesar4,53 persen yaitu kategori Pertambangan dan Penggalian.
Kategori usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 52,22 persen, sedangkan pertumbuhan terendah dialami oleh kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, yaitu sebesar 1,04 persen.
Struktur PDRB Kabupaten Magelang menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada 2022 tidak menunjukkan pergeseran. Struktur ekonomi Kabupaten Magelang pada 2022 didominasi lapangan usaha Industri Pengolahan (23,04) persen. Empat kategori usaha berikutnya yang mendominasi struktur perekonomian Kabupaten Magelang adalah Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (19,99 persen); Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (13,27 persen); Konstruksi (9,68 persen); dan Jasa Pendidikan (6,01 persen).
?
Salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah atau wilayah dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita, yang merupakan hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu, besar kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB per kapita, sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk per tahun
Nilai
PDRB per kapita Kabupaten Magelang atas dasar harga berlaku sejak tahun 2018
hingga 2022 terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2018 PDRB per kapita tercatat sebesar
23,71 juta rupiah. Secara nominal angka tersebut terus mengalami kenaikan hingga
tahun 2022 mencapai 28,53 juta rupiah. Kenaikan angka PDRB per kapita per tahun
yang cukup tinggi ini disebabkan masih dipengaruhi oleh faktor inflasi.
Sumber
: BPS Kab. Magelang